Mandi di pagi membantu menghilangkan keringat, sebum, dan bakteri yang terbentuk semalaman, sehingga membuat tubuh dan kulit terasa segar dan siap menjalani aktivitas. Selain itu, air dingin di pagi hari dapat meningkatkan sirkulasi, memicu hormon cortisol untuk semangat, dan menghalau “bedhead”—ideal untuk bersiap kerja atau olahraga pagi.
Namun, mandi malam juga memiliki manfaat signifikan. Membersihkan seluruh kotoran, polusi, makeup, dan alergen yang menempel sepanjang hari menjaga kebersihan kulit dan mencegah iritasi atau jerawat. Air hangat sebelum tidur menenangkan sistem saraf, memicu turunnya suhu tubuh, dan meningkatkan kualitas tidur. Kulit yang bersih dan lembap siap menyerap krim atau pelembap malam secara optimal .
Dari perspektif mikrobiologi, mandi pagi mengurangi bakteri dan mikroba yang berkembang semalam terutama jika sprei jarang diganti—menjaga kesegaran sepanjang hari. Sementara mandi malam mengurangi transfer kotoran ke sprei yang akan digunakan saat tidur.
Beberapa ahli sepakat bahwa tidak ada waktu mandi terbaik secara mutlak; yang paling penting adalah memilih jadwal yang konsisten sesuai gaya hidup dan kebutuhan kulit, serta menjaga kebersihan sprei, menggunakan air hangat suam-suam kuku, sabun lembut, durasi maksimal 5–10 menit, dan mengoleskan pelembap segera setelah mandi .
Singkatnya, mandi pagi mendukung kesiapan dan kesegaran hari, sedangkan mandi malam mendukung kebersihan mendalam, kualitas tidur, dan perawatan kulit. Kamu bisa menyesuaikan pilihan berdasarkan rutinitas harian—atau memadukan keduanya bila perlu, namun jangan terlalu lama agar kulit tidak kering.
Leave a Comment